Pages

Sunday, May 10, 2009

Minggu Pagi dan Doraemon






Bagi sebagian orang mungkin akhir pekan adalah waktu yang sangat pas untuk bangun siang dan bermalas-malasan di tempat tidur. Well, tidak berlaku bagi saya. I always wake up at 8.00AM, setiap hari minggu, itu adalah jam paling telat saya bangun.

Aneh? Terserah mau dikatakan aneh atau kurang kerjaanm, tapi ini adalah sebuah kebiasaan yang tak belum berubah dari kecil, jam delapan adalah waktunya Doraemon ditayangkan di RCTI. Sepuluh tahun lebih mungkin si Nobita dan kawan-kawannya yang masih saja duduk di kelas lima sd itu, menemani pemirsa anak-anak kecil dari angkatan saya hingga angkatan ponakan-ponakan tercinta yang sudah duduk di bangku kelas 3 sd. 

Setelah itu, tak ketinggalan Crayon Shinchan dan film-film kartun setelahnya yang mulai berkurang karena diganti dengan FTV yang menjamur akhir-akhir ini. Maaf yaa teman2 ku pemain FTV dan sinetron, tapi jujur saja ini membuat sebal! Jatah film-film kartun yang di dubbing dengan bahasa Indonesia itu jadi berkurang.

Kalau sudah begitu yah apa boleh buat ganti ke tv kabel berbayar yang menyuguhkan kartun-kartun ala barat, dengan bahasa inggris yang luchu. Tapi kerinduan akan film-film kartun yang ditayangkan di tv local itu tetap saja tak terobati. Jadi kangen sama Ninja Boy, Mojacko, Chibi Maruko Chan, dr. Slum, Inuyasha, dan lain sebagainya, semua kartun yang di dubbing dengan bahasa Indonesia dengan logat dan karakter suara yang luchuu....kyaa

Friday, May 8, 2009

Another story with Facebook


This below is a true story how technology changed human perspectives

Indonesian being addicted to something! It’s techy, it’s universal and its called facebook.There I go, to the biggest local book store in town (Gramedia-Matraman on Jakarta), desperately looking new manga (Japanese comic that has been translated to Indonesian), look what I found!!! Several, na’ah, I would say its much tutorial for facebook. 

As the Blackberry become the most wanted commodity in Indonesian (Jakarta especially), the need for being member of facebook also becoming a must thing to do. The elder society (this especially refers to my parents and lecturer-generations, which mostly computer illiterate), the one who says that technology is only for youngsters, now compete to be the first who uploaded their pictures, or commented on somebody’s wall. 

You don’t need to spend your time to go to hospital to visit your sick friend. Just browse their page, and commented their status. He or she may write something like, “at hospital, having a week of bed rest”. Simple sentences that mean the one who write it desperately need attention from all friends in the list. Another case is you send a greeting card to a friend who “just married” without attending the wedding party. 
Thanks to technology that closed the distance. The impact is slowly but sure risen up lately. Privacy as the celebrity used to say in infotainment program, is known as a big priced. Imagine a world without privacy! Everybody knows what you do in the past, present and maybe future! 

Autism maybe a popular words to say today. It sounds sarcastic and refers to them who addicted to facebook but did not taking much attention to their surroundings. It’s rude and impolite, but I still do not know how to illustrate laterally on addicted to facebook as well as messenger, online-gaming and so on. 

Welcome to reality : "technology makes the one who is far become closer and makes the close one becoming far"

Schmutzer Primates Centre




Melancong ke Taman Smutzer (gitu bukan ya tulisannya). Sebuah taman primata yang di dedikasikan oleh seorang ibu-ibu bernama Smutzer itu.. disana ada berbagai jenis primata, bekantan, lutung, sampai si gorilaa....

Bersama segelintir advertising 11-2B yang gak ada capeknya jalan kaki nan jauh setelah praktek teknik exposure seharian :D